Air Terjun Coban Rondo ini berjarak 12 km dari Kota Batu atau juga bisa ±  24 km dari Kota Malang dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Akses ke air  terjun Coban Rondo ini sangat mudah dengan jalan sudah beraspal baik.  Jika dari jalan raya arah Batu - Pujon, Malang, setelah melalui tanjakan  landai dan jalan berkelok-kelok dan terkadang tajam, maka akan sampai  di puncak perbukitan. Akan terdapat sebuah papan nama dengan ukuran  besar yang memberikan petunjuk untuk belok ke arah kiri keluar dari  jalan raya untuk sampai ke obyek wanawisata Coban Rondo. 
Air Terjun yang terletak di lereng Gunung Panderman. Kata coban sendiri berarti air terjun, sedangkan rondo berarti janda. Jadi Coban Rondo berarti air terjun janda. Penamaan ini  berdasar pada kejadian yang pernah terjadi di tempat itu.
Menurut  legenda, dahulu kala ada seorang perempuan cantik yang bernama Dewi  Anjarwati. Dewi Anjarwati dinikahi oleh Raden Baron Kusuma dari Gunung  Anjasmoro. Setelah menikah, keduanya tinggal di kediaman Dewi Anjarwati  di Gunung Kawi. Setelah 36 hari (selapan) menikah, Dewi  Anjarwati mengajak suaminya untuk berkunjung ke rumah sang mertua di  Gunung Anjasmoro. Orang tua Dewi melarang mereka pergi karena mereka  baru selapan hari menikah. Tetapi keduanya bersikeras untuk tetap pergi.
Dalam  perjalanan, mereka bertemu dengan Joko Lelono. Melihat kecantikan Dewi  Anjarwati Joko Lelono pun jatuh hati pada pandangan pertama. Meskipun  tahu bahwa Dewi Anjarwati sudah menjadi istri orang, Joko Lelono tetap  nekat berusaha merebut Dewi Anjarwati dari Raden Baron Kusuma.  Perkelahian pun tak dapat dihindarkan. Sebelum berkelahi, Raden Baron  Kusuma memerintahkan kepada punakawan (pelayan) yang menyertainya untuk  menyembunyikan Sang Dewi di sebuah tempat yang ada cobannya  (air terjun).  Raden Baron Kusuma berpikir, sesudah mengalahkan Joko  Lelono, dia akan langsung menyusul istrinya di tempat persembunyian.  Namun malang tak dapat dihindarkan. Dalam perkelahian yang sangat sengit  itu keduanya tewas. 
Dengan  meninggalnya Raden Baron Kusuma maka Dewi Anjarwati berganti status  menjadi seorang janda atau “rondo”. Sejak itulah orang-orang menyebut  tempat persembunyian Dewi Anjarwati itu sebagai Coban Rondo. Batu besar  yang terletak di dasar coban itu konon merupakan tempat Dewi Anjarwati duduk menantikan sang suami. 
Saat  Anda memasuki kawasan Wana Wisata Coban Rondo, Anda akan disambut oleh  deretan pohon pinus dan cemara gunung yang berjajar rapi laksana pasukan  penyambut tamu kehormatan. Riuh rendah kicauan burung dan kupu-kupu  yang berterbangan semakin menambah ceria suasana. Mata Anda juga akan  dimanjakan dengan pemandangan bunga warna-warni yang sedang mekar di  kiri dan kanan jalan. Melintasi jalan beraspal di sela-sela rimbunnya  pepohonan, sambil sesekali menoleh lembah dan ngarai di bawahnya  merupakan hal yang sangat menarik.
 Semua  keindahan itu akan semakin sempurna saat Anda sampai di lokasi air  terjun. Memandangi ribuan liter air yang tidak pernah berhenti mengalir  dari atas tebing, diiringi suara gerojok air dan angin yang bertiup  sepoi-sepoi, semakin menambah kesan sejuk dan damai.
0 Response to "Wisata Alam Coban Rondo Dengan Wahana Labirin, Batu Malang"
Posting Komentar