Malam tahun baru ini sekolahku mengadakan acara camping. Dilihat dari daftar acaranya cukup menarik. Jarang sekali aku bertemu dan mengobrol dengan teman-temanku di tahun baru. Biasanya aku membiarkan diriku terlelap di malam tahun baru.
Kami mulai membangun tenda untuk nanti malam. Saat semua sibuk membangun tenda, ada satu siswa yang masih asyik berkutat dengan tabletnya. Ah benar, ia si penggemar ketan. Ia pasti sedang browsing tentang ketan.
“Hei, apa yang kau lakukan? Cepat bantu aku membangun tenda”, ucapku.
Ia hanya menatapku sekilas dan kembali lagi sibuk dengan tabletnya.
“Safna, jika kau tak membantu membangun tenda ini jangan harap bisa tidur bersamaku nanti malam”, ujarku dengan penekanan.
Akhirnya ia memberhentikan aktivitasnya dengan tabletnya itu dan membantuku membangun tenda.
“Kudengar akan ada hujan meteor nanti”, ucap Safna.
Aku hanya mengangguk dan mendekatkan kedua telapak tanganku ke arah api unggun. Sekarang sudah jam sebelas malam, tapi di sini masih ramai dengan orang-orang. Aku melihat sekelilingku. Ada beberapa kakak kelas yang mengobrol. Ada juga beberapa adik kelas yang berlarian, mereka masih belum bisa menghilangkan sifat kekanak-kanakannya. Aku bersyukur ini bukan camping pramuka. Jika tidak, aku bisa bosan di sini.
Aku berjalan menyusuri bumi perkemahan ini bersama si penggemar ketan, Safna. Ternyata pemandangan di sini lumayan bagus meskipun sudah malam. Aku melihat jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 11.30, setengah jam menuju tahun baru.
Aku dan Safna duduk di sebuah gundukan tanah. Aku melihat sesuatu yang jatuh dari langit, sepertinya bintang. Ternyata memang benar, itu meteor yang jatuh. Sama seperti perkiraan cuaca yang mengatakan bahwa malam ini terjadi hujan meteor atau bintang jatuh.
“Itu bintang jatuh, ayo kita membuat permohonan”, ucapku.
Aku melihat jam yang sudah menunjukkan jam 12.58, 2 menit sebelum tahun baru. Aku membuat sebuah permohonan.
‘Di tahun baru ini, aku ingin semuanya berjalan dengan baik. Aku ingin semua urusanku dimudahkan. Aku juga ingin semua teman-temanku hidup dengan tenang tanpa ada sesuatu yang menghalangi. Aku juga berharap bertemu lagi dengannya, seseorang yang sangat berarti dalam hidupku’
0 Response to "Cerpen : Meteor Tahun Baru"
Posting Komentar