Perjalanan Mendaki Gunung Kawah Ijen

Hai teman-teman tak kenal maka tak sayang nama saya egi kurniawan umur 20 tahun asal Kotabumi Lampung Utara, untuk anda yang suka membaca cerita experience atau pengalaman inilah tempatnya cerita unik true story. Ikuti selalu ya blog ini..

Perjalanan Mendaki Gunung Kawah Ijen
Apakah anda telah mengetahui gunung kawi ijen? ya akan sedikit saya ulas tentang gunung kawi ijen. Gunung Ijen adalah gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyu Wangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Gunung Ini memiliki ketinggian 2.443 mdpl terletak berdampingan dengan gunung merapi. Gunung Ijen terakhir meletus pada tahun 1999, salahsatu fenomena alam yang paling terkenal di Gunung Ijen adalah kawah yang terletak di puncak gunung ini atau bahasa inggrisnya adalah Blue Fire. Jika ingin berangkat ke gunung ini harus melewati rute Banyuwangi atauun Bondowoso


Baik langsung saja
Padaa saat itu saya berada di kampung Pare Kediri, Jawa timur. Saya berada di village english ini untuk menuntut ilmu berbasa inggris dan kebetulan itu adalah hari libur kuliah saya jadi saya manfaatkan libur itu untuk mencari ilmu, sangat menarik sekali berada di Pare sehingga saya selalu kangen dengan desa yang nyaman itu. Kali itu adalah minggu ke 6 saya berada di kampung inggris dan 3 hari lagi hendak pulang ke Bandung untuk melanjutkan kuliah, saya berada di sebuah camp atu bisa disebut kosan, di camp saya ada sekitar 20 kamar dan setiap kamar selalu silih berganti pengnhuni, biasanya penghuni disana adalah anak-anak yang benar-benar ingin mendalami bahsa inggris sehingga mulai dari anak SMP, SMA, Perguruan Tinggri bahkan orang yang sudah kerja meluangkan waktunya untuk belajar ke tempat itu.

Nah kali itu saya satu kamar dengan TAKA ia berasal dari kalimantan ayahnya seorang polisi dan tantenya adalah seorang anggota partai, ada juga Om INDRA ia berasal dari Palembang umurnya sekitar 34 tahun ia lulusan ITB tetapi tetap memilih belajar bahasa inggris di kampung pare, satu lagi saya lupa namanya ia berasal dari Sulawesi suka mendaki gunung di daerah sulawesi.
Setelah tiap hari memeras otak ternyata merasa lelah dan ingin rasanya berlibur untuk melepas penat, yah memang naluri anak-anak yang belajar disana selain ingin menuntut ilmu juga memikirkan akan pergi ke tempat wisata, karena di Jawa Timur adalah provinsi yang mempunyai banyak tempat wisata seperti, Kota Batu Malang, Gunung Bromu, Pantai Pacitan dan rumah SBY, Pantai Merah di Banyu Wangi, Gunung Kawi Ijen dan masih banyak lagi tempat wisata yang harus di kunjungi.

Hari itu adalah hari sabtu kami memutuskan untuk pergi berwisata ke Gunung Kawi Ijen, Saya bersama 6 rekan saya yang bernama Yusron, Taka, Fathoni, Bambang, Duwi dan yang satu lagi sebut saja Andri. Kami berangkat jam 9 pagi dan memilih rental mobil sebagai kendaraan yang nyaman.

"Egi ayo berangkat udah mau siang ni, ucap Taka."
"Oke siap kita bearangkat, ucapku."
"Huh nungguin bocah ini lama sekali dandannya, ucap Fathoni."
Lalu akupun meringis,"
Iya nii dasar dantan aja lama" mengatakan diriku sendiri.
Stelah itu kami ber 6 langsung masuk ke mobil, yang mengendarai adalah Andi. "Ok lets go, ucapku."
Lalu kami berangkat lalu menyewa peralatan gunung disebuah toko yang masih dekat dengan daerah kosan, Andi memakirkannya dipinggir jalan dan menutupi sebuah gang.
"Tiba-tiba dari arah dalam gang keluar satu pengendara motor dan tanpa ragu-ragu pengemudi itu menyenggol mobil yang telah kami sewa, Woy ucap Andi sambil melangkah ke arah mobil.
Tanpa ragu-ragu si pengemudipun menancap gasnya lalu kabur, "sialan tuh orang ucap Andi."
Lalu kami pun serempak datang ke arah mobil damn melihat ternyata mobil hanya sedikit tergores.
"Ah nggak masalah cuma sedikit kok ga bakal kelihatan, ucap Taka."
Setelah menyewa perlengkapan seperti, jaket, senter, dan alat-alat lainnya kamipun melanjutkan perjalanan dan berlahan meninggalkan desa Pare tercinta, jalanan masih tetap lengang Andi pun mengendarai dengan santai sambil menyalakan music dari tip mobil kami, kami melewati kelokan sebelum sampai ke daerah Kota Batu Malang, kamipun tidak berhenti dan tetap melanjutkan perjalanan.
"Taka kamu sudah pernah ke kota ini? tanyaku".
"Iya sudah pernah ke Gunung Bromo kan melewati jalan ini dan kami berkunjung ke Kota Batu."
Lambat laun mobil kami pun melewati Kota Malang, saya melihat gedung Universitas Brawijaya (UB), Gedung Universitas Muhamadiyah malang, dan gedung-gedung apartement,"Wah ternyata kota malang ini sangat ramai dan banyak gedung pencakar langit juga ya, ucapku.
"Setelah menyisiri jalan ternyata supir kami Andi tidak hafal dengan jala yang kami lalui.

Akhirnya Bambang yang duduk di samping Andipun turun dan bertanya kepada penjual es kelapa dipinggir jalan. "Amet pak niki kulo arep ajeng teng Mbanyuwangi dalane teng pundi yo mas? ucap Bambang.
pedagang itupun menjawab.
"Niki mas dalane wes bener tapi ngko eneng prapatan mase ngarah meng kiri".
"njeh mas matursuwun yo mas, ucap Bambang."
Lalu Bambang pun kembali masuk ke mobil, jam menunjukkan pukul 2.30 WIT.
Kami tetap menyisiri jalan dan memang hari itu kendaraan luar biasa padat sehingga kami memilih berhati-hati, tampak berlewatan pendukung sepak bola Malang sambil menggeber sepeda motor mereka.
"Hancurkan motor bapak kalian itu, ucap Duwi."
"Itu mereka adalah suporter tim sepak bola malang terbaik, karena mereka tercatat seportif dalam mendukung tim kesebelasan Arema Malang. "Pelan-pelanpu kami berhasil melewati kabupaten Malang, Andi memacu kendaraannya kira-kira 70km/jam, salip menyalip antara mobil yang kami kendarai dan saat itu memang benar-benar menakutkan karena Andi mengendarai dengan kecepatan tinggi, tak sadar ternyata setelah memotong 2 mobil truk terdapat truk tenara pas di depan mobil kami.
Andipun tidak sabar dan menambah kecepatannya seakan ingin mendahului dua mobil tentara, ternyata benar Andi menambah kecepata dan membelokkan setir ke arah kanan dan posisi mobil kami tepat di samping posisi mobil tentara tersebut, mungkin mobil tentara itu tidak maumengalah dan mobil kamippun tidak dapat celah sehingga terlihat truk dari arah yang berlawanan.
lalu Takapun mengatakan, "belokkan ke kana" lalu setelah Andi merasa gugup iapun membantingkan stir ke sebelah kanan dan menabrak jalanan tanah dan mobil hampir terpeleset.
Untungnya mobil tidak tergelincir dan menabrak rumah.
Huh.....
lalu kami didalam ribut dan merasa cemas, jantung terus berdegub.
"Udah kita hati-hati aja kan nggak ada yang mau kita kejar, ucap Fathoni si anak ustadz daerah kalimantan itu. "Satu sama lain saling menyaklahkan, cemas dan ceramah dan sesekali tertawa. Hari telah sore lalu kami berhenti di sebuah masjid untu sholat bagi yang sholat dan sambil beristirahat.

Setelah selesai kamipun melanjutkan perjalanan dan supirpun diganti dengan Bambang, rumah Bambang dan Yusron juga di Banyuwangi jadi mereka sekalian ikut untuk pulang kampung.
Malam pun tiba kami baru sampai daerah Lumajang dan kamipun terasa lapar, setelah itu kami mencari tempat makan dipinggir jalan dan kami menemukan tempat jualan nasi goreng.

Setelah kenyang kamipun melanjutkan perjalananan dan sambil berceritas satu sama lain tak terasa juga kami sampai ke daerah Banyu Wangi malam itu sekitar pukul 01.00. Terasa perut saya mulas saat itu dan belum juga menemukan tempat untuk membuang hajat ini. Selanjutnya saya beritahu kepada Bambang  kalau perut saya mules dan ingin buang air besar. "Woy nanti kalau ketemu masjid kita berhenti ya perut saya mules, ucapku". "Nanti gi sebentarlagi sampai ke SPBU, ucap Bambang."
Huh .. Lalu kamipun menemukan SPBU setelah di SPBU sayapun turun, mobil diparkirkan ditempat parkir yang jaraknya kurang lebih 30 meter dari toilet dan tak sengaja melihat satu pasang remaja duduk di sampingtoilet, sayapun tidak menghiraukannya lalu saya masuk, dan masih terdengar suara perempuan itu tertawa dan suara-suara dari samping toilet, Saya masih tetap tenang dengan itu lalu..
Lanjutkan Membaca=>

0 Response to "Perjalanan Mendaki Gunung Kawah Ijen"

Posting Komentar